Mengulik Tentang Masakan Tradisional yang Dimasak dengan Cara Dikukus

 

Mengulik Tentang Masakan Tradisional yang Dimasak dengan Cara Dikukus
Foto: Pixabay

Kalau kita ngobrol soal kuliner Nusantara, pasti langsung terbayang ragam rasa yang kaya dan bumbu yang kuat, ya. Tapi, tahukah kamu kalau ada banyak masakan tradisional yang dimasak dengan cara dikukus dan tetap menggugah selera? menurut dapuroma bukan cuma enak, tapi juga lebih sehat karena minim minyak dan mempertahankan kandungan gizi bahan dasarnya.


Proses mengukus ini ternyata bukan hal baru. Sejak dulu, nenek moyang kita sudah mengembangkan berbagai cara memasak yang ramah lingkungan dan sehat, salah satunya lewat metode kukus ini. Nah, yuk kita eksplor lebih jauh keunikan dan manfaat dari masakan kukus tradisional Indonesia!


Teknik Masak Sederhana yang Kaya Manfaat

Mengukus adalah metode memasak dengan uap panas tanpa merendam makanan langsung dalam air. Teknik ini sangat cocok untuk mempertahankan rasa asli dan tekstur alami bahan makanan. Selain itu, proses kukus membantu menjaga nutrisi tetap utuh, terutama vitamin dan mineral yang mudah rusak oleh panas berlebih.


Bagi masyarakat Indonesia yang hidup di berbagai daerah dengan akses bahan bakar terbatas, teknik ini menjadi solusi praktis. Tanpa harus menggunakan banyak minyak atau kayu bakar, makanan tetap bisa matang merata dan aman dikonsumsi.


Ragam Masakan Tradisional Kukus yang Bikin Kangen Rumah

Salah satu daya tarik kuliner kita adalah kreativitas dalam mengolah bahan lokal. Contohnya, pepes, makanan khas Sunda yang terbuat dari ikan atau tahu yang dibumbui lengkap, dibungkus daun pisang, lalu dikukus hingga aroma harum keluar. Di Jawa, ada juga botok, olahan parutan kelapa dengan aneka lauk seperti tempe, ikan teri, atau petai cina yang dikukus dalam daun pisang.


Pindah ke Sumatera, kita akan menemukan lampet khas Batak, yaitu kue dari tepung beras yang diisi kelapa parut manis dan dibungkus daun pisang. Di Papua, ada pula igembe, masakan sagu yang dikukus bersama daun dan dimakan dengan ikan bakar. Semua ini menunjukkan kekayaan budaya memasak dengan cara dikukus di seluruh penjuru Indonesia.


Lebih Sehat, Lebih Ramah Lingkungan

Selain dari segi rasa dan teknik, masakan kukus juga punya nilai tambah dari sisi kesehatan. Karena tidak menggunakan minyak goreng, kadar lemak dalam makanan jadi lebih rendah. Ini cocok bagi kamu yang sedang menjaga pola makan atau ingin hidup lebih sehat tanpa harus mengorbankan cita rasa.


Dari sisi lingkungan, metode mengukus cenderung menghasilkan lebih sedikit limbah. Daun pisang sebagai pembungkus bisa terurai secara alami dan memberikan cita rasa khas pada masakan. Ini sejalan dengan semangat back to nature yang sekarang mulai banyak digalakkan.


Inspirasi Modern dari Teknik Tradisional

Saat ini, banyak restoran dan koki rumahan yang mulai mengangkat kembali masakan kukus sebagai pilihan kuliner sehat. Mereka memadukan resep tradisional dengan sentuhan modern misalnya, membuat pepes salmon atau botok tahu jamur organik. Hasilnya? Tetap otentik tapi lebih relevan dengan gaya hidup kekinian.


Kamu juga bisa lho mencoba sendiri di rumah. Mengukus itu mudah, hanya butuh panci kukusan dan waktu yang sedikit lebih lama dibanding menggoreng. Tapi hasilnya sepadan: makanan lebih sehat, nikmat, dan penuh nostalgia.


Warisan Rasa yang Perlu Dijaga

Masakan tradisional yang dimasak dengan cara dikukus bukan hanya tentang cita rasa, tapi juga cerminan kearifan lokal dalam memilih cara memasak yang sehat dan efisien. Di balik kesederhanaan tekniknya, tersembunyi filosofi tentang kesabaran, keaslian, dan keseimbangan hidup.


Dengan mengenal dan melestarikan masakan kukus tradisional, kita tidak hanya menjaga warisan kuliner, tapi juga mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Jadi, yuk mulai kembali kenali, masak, dan cintai makanan kukus khas Nusantara. Siapa tahu, dari dapur kita sendiri bisa lahir rasa cinta yang lebih dalam terhadap budaya Indonesia.

Reactions

Post a Comment

0 Comments